Senin, 30 April 2012

Generasi Kedua Sistem Pemantau

Kompas.Com, Sabtu, 14 April 2012

Sistem peringatan dini tsunami Indonesia yang diluncurkan tahun 2008 kini ditingkatkan kemampuannya dengan peranti lunak aplikasi decision support system. Sistem ini selain memberikan informasi gempa bumi berpotensi tsunami, juga ketinggian dan waktu tiba tsunami.
Sistem peringatan dini tsunami, biasa disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina TEWS), mulai dibangun tahun 2005, pascatsunami besar di Aceh dan Nias, 26 Desember 2004.
Pembangunan jejaring pemantau tsunami itu melibatkan beberapa negara, antara lain, Amerika Serikat, Jerman, dan China. Pemerintah Jerman melalui Pusat Antariksa Jerman (DLR) dan Pusat Riset Kebumian (GFZ) menjadi pendukung utama pemasangan jejaring.
Tahun 2010, Ina TEWS beroperasi penuh. Sistem itu terdiri dari 160 unit seismograf, 500 unit akselerograf, dan 140 unit radio and internet for the communication of hydro-meteorological and climate related information yang dikelola Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono.
Selain itu, dalam Ina TEWS juga ada 80 stasiun pasang surut dan 50 stasiun global positioning system (GPS) yang dikelola Bakosurtanal (kini Badan Informasi Geospasial/BIG). Ada pula 23 pelampung pemantau tsunami di beberapa lokasi rawan tsunami yang dioperasikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) masuk ke jaringan ini.
Dengan jejaring alat pemantau itu, hasil pantauan gempa yang berpotensi tsunami dapat disampaikan dalam lima menit sejak guncangan utama terekam seismograf. Namun, informasi yang disampaikan hanya sebatas

Kamis, 12 April 2012

CATATAN TERKAIT GEMPA 11 APRIL 2012 - Dimas Salomo


   1.       Tsunami early warning system telah berfungsi dengan baik.
Sesaat terjadi gempa, BMKG sudah harus mengeluarkan early warning kurang dari 5 menit. Dalam waktu yang sangat singkat ini, BMKG harus mengeluarkan informasi gempa dan peringatan dini tsunami berdasarkan hasil monitoring stasiun seismik yang ada di Indonesia yang langsung dikirim ke BMKG Pusat di Jakarta dengan jaringan satelit. Dengan sistem dan jaringan yang ada pada BMKG, parameter-parameter hasil perhitungan ilmiah BMKG dengan cepat dilaporkan gempa dengan magnitude 8.9 SR tersebut berpotensi tsunami.  Warning ini dengan segera

Minggu, 08 April 2012

PROFIL JURUSAN DI AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG-BMKG)


PROFIL MASING-MASING JURUSAN
DI AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG) sebagai bagian dari pusat pendidikan dan pelatihan Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga pendidikan professional yang menghasilkan ahli-ahli profesional di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. Karena itu perkuliahan pada 4 jurusan di AMG memberikan pengenalan, pemahaman dan keahlian agar lulusan nya menjadi ahli professional yang dapat berguna dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungi (tupoksi) BMKG di Indonesia. Jadi, untuk memahami ilmu dan teknologi seperti apa yang diajarkan di AMG, kita harus memahami terlebih dahulu apa saja tugas-tugas dan pekerjaan BMKG di Indonesia.
Berikut penjelasan tentang jurusan-jurusan di AMG -BMKG