GAMBAR DAN CARA KERJA RANGKAIAN SENSOR GETARAN
SUMBER : tutorial-elektronika.blogspot.com
Kedatangan orang yang tidak diundang memang tidak disangka dan
kemampuannya semakin canggih pula. Namun kehadiran tamu tak diundang ini
tidak bisa tanpa menyebabkan getaran paling tidak cukup untuk digunakan
sebagai trigger sensor getaran ini. Rangkaian sensor getaran ini dibuat
sangat sederhana dan dimungkinkan untuk digunakannya baterai sebagai
sumber tenaga listriknya. Selain rancangannya yang sangat sederhana,
rangkaian ini juga sangat kecil menggunakan arus listrik. Sensor untuk
rancangan rangkaian ini diambil dari komponen yang mudah didapatkan.
Sensornya hanya berupa sebuah speaker dengan diameter 2 inch. Prinsip
kerjanya sangat sederhana yaitu
membalik proses kerja daari proses kerja speaker biasa.
Speaker jika terminal-terminalnya mendapatkan sinyal seperti pada gambar
1 sebelah kiri maka akan menghasilkan output berupa getaran pada
membran dan menyebabkan terbentuknya bunyi.
Sebaliknya pada saat
speaker ini digunakan sebagai sensor, lapisan membran pada speaker
berfungsi sebagai detektor getaran. Ketika ada getaran datang pada
membran, maka membran ini juga akan ikut bergetar (beresonansi).
Bergetarnya membran akan mengakibatkan lilitan membran akan bergerak
relatif terhadap inti magnet tetap dan menghasilkan sinyal listrik.
Pembatasan
daerah resonansi pada membran perlu diatur agar membran tidak akan
merespon getaran dengan frekunsi yang tidak dinginkan. Di dalam proyek
ini, membran dibuat sedemikian hingga hanya merespon pada frekuensi
rendah karena getaran langkah/benda pada frekuensi rendah. Untuk
menurunkan respon pada speaker digunakan penambahan material yang
bersifat menyerap sinyal/getaran frekuensi tinggi seperti pemberian
lapisan spon pada daerah di sekitar membrannya. Penambahan ini harus
dilakukan dengan hati-hati agar speaker tetap dapat merespon getaran
dengan baik.
Untuk memperkuat sinyal yang dihasilkan dari speaker
ini digunakan opamp CA3094. Dasar pemilihan transistor ini adalah
karena yang sinyal yang dihasilkan oleh speaker amplitudonya dan arusnya
sangat lemah. Untuk mengatasi hal tersebut dengan hanya menggunakan
sebuah opamp maka harus digunakan opamp yang mempunyai karakteristik
transconductance amplifier. Kelebihan dari IC opamp ini adalah gain nya
bisa dikontrol sehingga CA3904 ini biasanya dikatakan sebagai
programmable transconductance amplifier. Pada output CA3094 diumpankan
pada sebuah rangkaian monostabil yang mengatur lama bunyi dari buzzer.
Ketika
terdapat getaran pada membran maka speaker akan menghasilkan sinyal
dengan amplitudo yang sangat kecil. Sinyal ini dikuatkan sehingga
menyebabkan tegangan di pin 1 pada logika ‘1’. Kondisi ini menyebabkan
adanya feedback melalui transistor 2N4403 dan dioda 1N914. Karena
transistor 2N4403 ‘ON’ dan menghasilkan feedback maka tegangan pada
basis 2N4401 naik dan menyebabkan transistor ini ‘ON’ pula kemudian juga
mengaktifkan rangkaian monostable.
Dengan ‘ON’-nya transistor
2N4401 maka terdapat arus yang mengalir melalui buzzer kemudian
transistor 2N4401. Kondisi ini akan mengakibatkan buzzer berbunyi
sampai rangkaian monostabil kembali dalam kondisi reset.
Penempatan posisi sensor dan cara penempatannya berpengaruh pada
kepekaan dari rangkaian ini. Untuk memperluas daerah kerja maka
mikrophone dapat diletakkan di atas sebuah pipa PVC yang telah diisi
material tertentu dan kemudian pipa PVC ini ditanam di dalam tanah.
Semakin panjang pipa PVC yang ditanam maka semakin baik pula kerja dari
sensor ini. Panjang pipa PVC yang digunakan sekitar 1 meter. Dengan
adanya pipa PVC ini maka getaran yang ditimbulkan akan
bergerak/merambat melalui material di dalam pipa PVC dan akhirnya sampai
dipermukaan pada sensor proyek ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar