Jawaban atas pertanyaan (FAQ) seputar Gempa Aceh 2012
updated: 25 April 2012
Oleh : Irwan Meilano dan Zulfakriza
1. Dimanakah Lokasi dari gempa Aceh 2012?
Berdasarkan data yang diberikan oleh USGS yang kami plot pada gambar diatas menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi dengan Magnitude 8.5 (MBKG) pada 11 April 2012 tidak terjadi di bidang kontak antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia. Akan tetapi terjadi pada lempeng samudera indo-australia. Pada lokasi yang sama juga pernah terjadi gempa tanggal 10 Januari 2012 dengan kekuatannya 7.4 Mw, jaraknya sekitar 30 Km dari gempa yang terjadi pada 11 April 2012.
2. Mengapa magnitude yang besarnya lebih dari 8 (Mw) tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi?
Menjadi menarik untuk dicermati, kenapa tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi padahal kekuatan gempanya lebih dari 8Mw. Gempa yang terjadi pada 11 April 2012 secara kekuatan dan kedalamnya dipastikan dapat memicu gelobang tsunami, akan tetapi secara mekanisme kegempaan tidak dapat memicu gelombang tsunami yang tinggi. Secara mekanisme fokus atau dalam bahasa ilmu kegempaan dikenal dengan istilah focal mechanism gempa tanggal 11 April 2012 adalah strike slip atau dalam pengistilahan bahasa indonesia adalah sesar geser. Simbol strike slip seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 yaitu bola yang tengahnya ada warna merah dimana simbol tersebut menjelaskan tingkat kompresi dan rengangan yang terjadi dalam bidang sesar sesaat setelah gempa terjadi.
Mekanisme strike slip tidak memicu gelombang tsunami yang besar karena lempeng bergeser secara mendatar sehingga deformasi vertikal pada dasar laut relatif kecil. Hal ini menyebabkan gempa ini tidak mampu memicu gelombang besar.
3. Mengapa BMKG mengeluarkan peringatan tsunami?
Langkah BMKG mengeluarkan peringatan tsunami sudah sangat tepat, karena kalau ditinjau dari lokasi kejadian gempa di Laut, kekuatan gempa lebih dari 8 (Mw) dan kedalamannya kurang dari 30 km maka potensi tsunaminya besar. Informasi tersebut langsung bisa kita dapat dari alat pengamatan gempa (seismometer) sesaat setelah kejadian gempa. Sedangkan untuk mengetahui mekanisme dari gempa (focal mechanism) harus melakukan beberapa proses pengolahan data dan membutuhkan waktu sekitar 10 – 20 menit setelah kejadian. Setelah itu baru diketahui mekanisme gempanya apakah sesar geser (strike slip), sesar naik (thrust fault) atau sesar turun (normal fault). Sehingga untuk langkah penyelamatan perlu dikeluarkan peringatan (warning).
4. Bagaimana cara membedakan gempa yang menimbulkan tsunami tinggi atau tidak?
Gempa yang memicu tsunami lokasi kejadian gempanya di laut, kekuatannya lebih dari 7 (Mw) dan kedalamannya kurang dari 30Km. Informasi tersebut menjadi dasar untuk mengetahui bahwa tsunami berpotensi terjadi. Memang sulit membedakan gempa yang memicu tsunami atau tidak, seperti halnya gempa 11 April 2012. Tapi menjadi poin penting bagi masyarakat adalah bila ada gempa sebesar tanggal 11 April 2012 langsung melakukan evakuasi dan penyelamatan terhadap dampak yang dapat ditimbukan dari gempa salah satunya adalah bahaya tsunami.
5. Apakah sesudah gempa ini akan terjadi gempa yang lebih besar?
Perlu kita pahami bahwa kondisi dinamika bumi sangat rumit dan semua yang dilakukan oleh ahli saat ini adalah mencoba memahaminya dengan pendekatan matematis dan pengamatan dilapangan dengan menggunakan peralatan seismologi dan geodetik. Terkait dengan gempa Aceh 11 April 2012 yang kekuatannya mencapai 8.6 Mw (USGS) tentunya mempengaruhi regangan tektonik di Zona Subduksi di sepanjang pantai barat Sumatera. Artinya ada tekanan yang berlebih sehingga ada kemungkinan memicu pelepasan energi pada segmen yang lain.
6. Apa perbedaan gempa ini dengan gempa Aceh 2004
Yang membedakan antara gempa 11 April 2012 dengan gempa 26 Desember 2004 adalah posisi dan mekanismenya. Gempa yang terjadi kemaren posisinya bukan pada pertemuan lempeng (bidang kontak) antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia, akan tetapi di di luar bidang kontak yaitu tepatnya di bagian lempeng indo-australia. Berbeda dengan gempa yang terjadi pada 26 Desember 2004 yang terjadi pada bidang kontak kedua lempeng tersebut. Gempa yang terjadi pada bidang kontak lempeng atau sering dikenal dengan zona subduksi memiliki mekanisme sesar nai (thrusting) sehingga dapat memicu tsunami besar jika magnitude gempanya besar seperti yang terjadi di Aceh tahun 2004 dan Jepang tahun 2011 lalu.
Berbeda dengan gempa yang terjadi kemaren, mekanismenya sesar geser (strike slip) gaya yang dihasilkan tidak memicu tsunami.
7. Apakah gempa ini telah diprediksi oleh para ahli sebelumnya?
Gempa yang terjadi 11 April 2012 diluar perkiraan para ahli. Pernah terjadi gempa pada 10 Januari 2012 pada lokasi yang berdekatan dengan gempa 11 April 2012 dengan magnitud 7.4Mw. Gempa tersebut mengidentifikasikan bahwa ada sumber di tengah lempeng indo-australia dengan mekanisme sesar geser. Karena data topografi bawah laut yang belum lengkap, sehingga tidak mudah mengidentifikasi bidang sesarnya. Para ahli telah tertarik untuk melakukan studi di daerah ninety east ridge dan investigator fracture zone (IFZ), gempa pada 11 April 2012 ini terjadi di antara ke-2 sistem aktif tersebut.
8. Mengapa gempa Aceh 2012 sangat unik ?
Gempa ini sangat unik dikarenakan jarang sekali gempa dengan mekanisme sesar geser bisa memiliki magnitude sebesar M8.6 . Hal ini berdasarkan konsepsi kami (bidang kegempaan) bahwa gempa M8.6 hanya mungkin terjadi di bidang pertemuan antar lempeng. Berdasarkan rumusan empirik yang kita gunakan maka gempa M8.6 akan memiliki bidang dengan panjang 400km, lebar 100km dan bergeser sebesar 8m. Dengan lebar 100km, maka sudah mencapai bagian bawah dari lempeng samudra (karena ketebalan lempeng samudra hanya 20-30km). Sehingga gempa tersebut sudah mencapai bagian atas dari mantel bumi. Itu pemahaman yang kita miliki sebelum gempa Aceh 2012 terjadi. Mungkin persepsi itu harus diperbaiki.
9. Mengapa gempa ini selalu dikaitkan dengan kemungkinan gempa yang lebih besar terjadi di Padang ?
Potensi gempa di bagian utara segmen mentawai (dekat kota Padang) sudah ada sejak lama. Sehingga walaupun tidak ada gempa Aceh 2012 potensi itu tetap ada. Sejarah kegempaan menunjukan pernah terjadi gempa sangat besar (lebih besar dari M8.7 di sekitar mentawai) pada tahun 1833. Kejadian gempa mentawai pada Oktober 2010 hanya merobek sebagian saja segmen ini (bagian selatan). Sehingga masih ada sisa energi gempa yang terkumpul di Mentawai yaitu di bagian utara, yang mungkin dikeluarkan sebagai gempa besar di masa mendatang. Kejadian gempa Aceh mungkin menambah energi gempa di sekitar Mentawai.
10. Mengapa berdasarkan laporan USGS, nilai pergeseran pada bidang gempa Aceh 2012 sangat besar ?
Memang banyak keunikan dari gempa lalu di Aceh. Berdasarkan perhitungan USGS
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqinthenews/2012/usc000905e/finite_fault.php
Besarnya pergeseran maksimum pada bidang gempa mencapai 70m. Tidak hanya USGS tetapi hasil dari peneliti lainnya juga memberikan nilai slip yang sangat besar. Salah satu kemungkinan, selain bahwa nilai slip memang besar yaitu, para pembuat model,memfix-an panjang (length) dan lebar (width) bidang gempanya- nya kemudian mengconstrain nilai moment gempa (Mo) nya. Yang diestimasi hanya nilai pergeseran (slip). Nilai lebar (width) di fix di 40-50km karena lebih dalam dari itu sudah tdk britle lagi (karena lempeng oceanic yg tipis). Tetapi efek nya nilai slip nya harus besar agar konsisten dengan Mo nya. Kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan akan didapatkan hasil yang memberikan penjelasan lebih baik dari kejadian gempa lalu.
Informasi ini akan terus di update dan bisa diakses di:
http://www.fitb.itb.ac.id/great/?p=88
updated: 25 April 2012
Oleh : Irwan Meilano dan Zulfakriza
Berdasarkan data yang diberikan oleh USGS yang kami plot pada gambar diatas menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi dengan Magnitude 8.5 (MBKG) pada 11 April 2012 tidak terjadi di bidang kontak antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia. Akan tetapi terjadi pada lempeng samudera indo-australia. Pada lokasi yang sama juga pernah terjadi gempa tanggal 10 Januari 2012 dengan kekuatannya 7.4 Mw, jaraknya sekitar 30 Km dari gempa yang terjadi pada 11 April 2012.
2. Mengapa magnitude yang besarnya lebih dari 8 (Mw) tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi?
Menjadi menarik untuk dicermati, kenapa tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi padahal kekuatan gempanya lebih dari 8Mw. Gempa yang terjadi pada 11 April 2012 secara kekuatan dan kedalamnya dipastikan dapat memicu gelobang tsunami, akan tetapi secara mekanisme kegempaan tidak dapat memicu gelombang tsunami yang tinggi. Secara mekanisme fokus atau dalam bahasa ilmu kegempaan dikenal dengan istilah focal mechanism gempa tanggal 11 April 2012 adalah strike slip atau dalam pengistilahan bahasa indonesia adalah sesar geser. Simbol strike slip seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 yaitu bola yang tengahnya ada warna merah dimana simbol tersebut menjelaskan tingkat kompresi dan rengangan yang terjadi dalam bidang sesar sesaat setelah gempa terjadi.
Mekanisme strike slip tidak memicu gelombang tsunami yang besar karena lempeng bergeser secara mendatar sehingga deformasi vertikal pada dasar laut relatif kecil. Hal ini menyebabkan gempa ini tidak mampu memicu gelombang besar.
3. Mengapa BMKG mengeluarkan peringatan tsunami?
Langkah BMKG mengeluarkan peringatan tsunami sudah sangat tepat, karena kalau ditinjau dari lokasi kejadian gempa di Laut, kekuatan gempa lebih dari 8 (Mw) dan kedalamannya kurang dari 30 km maka potensi tsunaminya besar. Informasi tersebut langsung bisa kita dapat dari alat pengamatan gempa (seismometer) sesaat setelah kejadian gempa. Sedangkan untuk mengetahui mekanisme dari gempa (focal mechanism) harus melakukan beberapa proses pengolahan data dan membutuhkan waktu sekitar 10 – 20 menit setelah kejadian. Setelah itu baru diketahui mekanisme gempanya apakah sesar geser (strike slip), sesar naik (thrust fault) atau sesar turun (normal fault). Sehingga untuk langkah penyelamatan perlu dikeluarkan peringatan (warning).
4. Bagaimana cara membedakan gempa yang menimbulkan tsunami tinggi atau tidak?
Gempa yang memicu tsunami lokasi kejadian gempanya di laut, kekuatannya lebih dari 7 (Mw) dan kedalamannya kurang dari 30Km. Informasi tersebut menjadi dasar untuk mengetahui bahwa tsunami berpotensi terjadi. Memang sulit membedakan gempa yang memicu tsunami atau tidak, seperti halnya gempa 11 April 2012. Tapi menjadi poin penting bagi masyarakat adalah bila ada gempa sebesar tanggal 11 April 2012 langsung melakukan evakuasi dan penyelamatan terhadap dampak yang dapat ditimbukan dari gempa salah satunya adalah bahaya tsunami.
5. Apakah sesudah gempa ini akan terjadi gempa yang lebih besar?
Perlu kita pahami bahwa kondisi dinamika bumi sangat rumit dan semua yang dilakukan oleh ahli saat ini adalah mencoba memahaminya dengan pendekatan matematis dan pengamatan dilapangan dengan menggunakan peralatan seismologi dan geodetik. Terkait dengan gempa Aceh 11 April 2012 yang kekuatannya mencapai 8.6 Mw (USGS) tentunya mempengaruhi regangan tektonik di Zona Subduksi di sepanjang pantai barat Sumatera. Artinya ada tekanan yang berlebih sehingga ada kemungkinan memicu pelepasan energi pada segmen yang lain.
6. Apa perbedaan gempa ini dengan gempa Aceh 2004
Yang membedakan antara gempa 11 April 2012 dengan gempa 26 Desember 2004 adalah posisi dan mekanismenya. Gempa yang terjadi kemaren posisinya bukan pada pertemuan lempeng (bidang kontak) antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia, akan tetapi di di luar bidang kontak yaitu tepatnya di bagian lempeng indo-australia. Berbeda dengan gempa yang terjadi pada 26 Desember 2004 yang terjadi pada bidang kontak kedua lempeng tersebut. Gempa yang terjadi pada bidang kontak lempeng atau sering dikenal dengan zona subduksi memiliki mekanisme sesar nai (thrusting) sehingga dapat memicu tsunami besar jika magnitude gempanya besar seperti yang terjadi di Aceh tahun 2004 dan Jepang tahun 2011 lalu.
Berbeda dengan gempa yang terjadi kemaren, mekanismenya sesar geser (strike slip) gaya yang dihasilkan tidak memicu tsunami.
7. Apakah gempa ini telah diprediksi oleh para ahli sebelumnya?
Gempa yang terjadi 11 April 2012 diluar perkiraan para ahli. Pernah terjadi gempa pada 10 Januari 2012 pada lokasi yang berdekatan dengan gempa 11 April 2012 dengan magnitud 7.4Mw. Gempa tersebut mengidentifikasikan bahwa ada sumber di tengah lempeng indo-australia dengan mekanisme sesar geser. Karena data topografi bawah laut yang belum lengkap, sehingga tidak mudah mengidentifikasi bidang sesarnya. Para ahli telah tertarik untuk melakukan studi di daerah ninety east ridge dan investigator fracture zone (IFZ), gempa pada 11 April 2012 ini terjadi di antara ke-2 sistem aktif tersebut.
8. Mengapa gempa Aceh 2012 sangat unik ?
Gempa ini sangat unik dikarenakan jarang sekali gempa dengan mekanisme sesar geser bisa memiliki magnitude sebesar M8.6 . Hal ini berdasarkan konsepsi kami (bidang kegempaan) bahwa gempa M8.6 hanya mungkin terjadi di bidang pertemuan antar lempeng. Berdasarkan rumusan empirik yang kita gunakan maka gempa M8.6 akan memiliki bidang dengan panjang 400km, lebar 100km dan bergeser sebesar 8m. Dengan lebar 100km, maka sudah mencapai bagian bawah dari lempeng samudra (karena ketebalan lempeng samudra hanya 20-30km). Sehingga gempa tersebut sudah mencapai bagian atas dari mantel bumi. Itu pemahaman yang kita miliki sebelum gempa Aceh 2012 terjadi. Mungkin persepsi itu harus diperbaiki.
9. Mengapa gempa ini selalu dikaitkan dengan kemungkinan gempa yang lebih besar terjadi di Padang ?
Potensi gempa di bagian utara segmen mentawai (dekat kota Padang) sudah ada sejak lama. Sehingga walaupun tidak ada gempa Aceh 2012 potensi itu tetap ada. Sejarah kegempaan menunjukan pernah terjadi gempa sangat besar (lebih besar dari M8.7 di sekitar mentawai) pada tahun 1833. Kejadian gempa mentawai pada Oktober 2010 hanya merobek sebagian saja segmen ini (bagian selatan). Sehingga masih ada sisa energi gempa yang terkumpul di Mentawai yaitu di bagian utara, yang mungkin dikeluarkan sebagai gempa besar di masa mendatang. Kejadian gempa Aceh mungkin menambah energi gempa di sekitar Mentawai.
10. Mengapa berdasarkan laporan USGS, nilai pergeseran pada bidang gempa Aceh 2012 sangat besar ?
Memang banyak keunikan dari gempa lalu di Aceh. Berdasarkan perhitungan USGS
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqinthenews/2012/usc000905e/finite_fault.php
Besarnya pergeseran maksimum pada bidang gempa mencapai 70m. Tidak hanya USGS tetapi hasil dari peneliti lainnya juga memberikan nilai slip yang sangat besar. Salah satu kemungkinan, selain bahwa nilai slip memang besar yaitu, para pembuat model,memfix-an panjang (length) dan lebar (width) bidang gempanya- nya kemudian mengconstrain nilai moment gempa (Mo) nya. Yang diestimasi hanya nilai pergeseran (slip). Nilai lebar (width) di fix di 40-50km karena lebih dalam dari itu sudah tdk britle lagi (karena lempeng oceanic yg tipis). Tetapi efek nya nilai slip nya harus besar agar konsisten dengan Mo nya. Kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan akan didapatkan hasil yang memberikan penjelasan lebih baik dari kejadian gempa lalu.
Informasi ini akan terus di update dan bisa diakses di:
http://www.fitb.itb.ac.id/great/?p=88
Tidak ada komentar:
Posting Komentar