JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya bencana geologis seperti
gempa, tsunami, dan gunung meletus memang tak bisa diperkirakan dengan
pasti. Namun, ilmuwan terus berupaya agar bencana tersebut bisa
diprediksi seakurat mungkin guna mencegah jatuhnya korban.
Selasa, 26 Juni 2012
Kamis, 07 Juni 2012
"TSUNAMI EARTHQUAKE" DI INDONESIA
oleh Gian Ginanjar
Apa itu "Tsunami Earthquake"?
Pada dasarnya kita sudah tahu apa itu earthquake atau gempabumi, dan kita juga sudah paham apa itu tsunami yang umumnya disebakan oleh gempabumi dengan magnitude yang besar dan pada kedalam yang dangkal di laut.
Lalu apakah semua gempa yang mengakibatkan tsunami bisa disebut tsunami earthquake? Apakah gempa aceh 2004 merupakan "tsunami earthquake"? Atau gempa Bengkulu September 2007 yang juga menimbulkan tsunami merupakan "tsunami earthquake"? Ternyata kedua gempa tersebut bukanlah termasuk "tsunami earthquake". Benar kedua gempa tersebut mengakibatkan tsunami, disebabkan oleh magnitude gempa kedua event tersebut memang besar. Untuk gempa Aceh dengan magnitude 9 dan gempa Bengkulu dengan magnitude 8.4, sehingga wajar dengan magnitude yang besar menimbulkan tsunami.
Apa itu "Tsunami Earthquake"?
Pada dasarnya kita sudah tahu apa itu earthquake atau gempabumi, dan kita juga sudah paham apa itu tsunami yang umumnya disebakan oleh gempabumi dengan magnitude yang besar dan pada kedalam yang dangkal di laut.
Lalu apakah semua gempa yang mengakibatkan tsunami bisa disebut tsunami earthquake? Apakah gempa aceh 2004 merupakan "tsunami earthquake"? Atau gempa Bengkulu September 2007 yang juga menimbulkan tsunami merupakan "tsunami earthquake"? Ternyata kedua gempa tersebut bukanlah termasuk "tsunami earthquake". Benar kedua gempa tersebut mengakibatkan tsunami, disebabkan oleh magnitude gempa kedua event tersebut memang besar. Untuk gempa Aceh dengan magnitude 9 dan gempa Bengkulu dengan magnitude 8.4, sehingga wajar dengan magnitude yang besar menimbulkan tsunami.
Jawaban atas pertanyaan (FAQ) seputar Gempa Aceh 2012 (update 25 April 2012)
oleh Irwan Meilano pada 24 April 2012
Jawaban atas pertanyaan (FAQ) seputar Gempa Aceh 2012
updated: 25 April 2012
Oleh : Irwan Meilano dan Zulfakriza
1. Dimanakah Lokasi dari gempa Aceh 2012?
Berdasarkan data yang diberikan oleh USGS yang kami plot pada gambar diatas menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi dengan Magnitude 8.5 (MBKG) pada 11 April 2012 tidak terjadi di bidang kontak antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia. Akan tetapi terjadi pada lempeng samudera indo-australia. Pada lokasi yang sama juga pernah terjadi gempa tanggal 10 Januari 2012 dengan kekuatannya 7.4 Mw, jaraknya sekitar 30 Km dari gempa yang terjadi pada 11 April 2012.
2. Mengapa magnitude yang besarnya lebih dari 8 (Mw) tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi?
Menjadi menarik untuk dicermati, kenapa tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi padahal kekuatan gempanya lebih dari 8Mw. Gempa yang terjadi pada 11 April 2012 secara kekuatan dan kedalamnya dipastikan dapat memicu gelobang tsunami, akan tetapi secara mekanisme kegempaan tidak dapat memicu gelombang tsunami yang tinggi. Secara mekanisme fokus atau dalam bahasa ilmu kegempaan dikenal dengan istilah focal mechanism gempa tanggal 11 April 2012 adalah strike slip atau dalam pengistilahan bahasa indonesia adalah sesar geser. Simbol strike slip seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 yaitu bola yang tengahnya ada warna merah dimana simbol tersebut menjelaskan tingkat kompresi dan rengangan yang terjadi dalam bidang sesar sesaat setelah gempa terjadi.
Mekanisme strike slip tidak memicu gelombang tsunami yang besar karena lempeng bergeser secara mendatar sehingga deformasi vertikal pada dasar laut relatif kecil. Hal ini menyebabkan gempa ini tidak mampu memicu gelombang besar.
updated: 25 April 2012
Oleh : Irwan Meilano dan Zulfakriza
![]() |
Gambar lokasi gempa Aceh 2012 |
Berdasarkan data yang diberikan oleh USGS yang kami plot pada gambar diatas menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi dengan Magnitude 8.5 (MBKG) pada 11 April 2012 tidak terjadi di bidang kontak antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia. Akan tetapi terjadi pada lempeng samudera indo-australia. Pada lokasi yang sama juga pernah terjadi gempa tanggal 10 Januari 2012 dengan kekuatannya 7.4 Mw, jaraknya sekitar 30 Km dari gempa yang terjadi pada 11 April 2012.
2. Mengapa magnitude yang besarnya lebih dari 8 (Mw) tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi?
Menjadi menarik untuk dicermati, kenapa tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi padahal kekuatan gempanya lebih dari 8Mw. Gempa yang terjadi pada 11 April 2012 secara kekuatan dan kedalamnya dipastikan dapat memicu gelobang tsunami, akan tetapi secara mekanisme kegempaan tidak dapat memicu gelombang tsunami yang tinggi. Secara mekanisme fokus atau dalam bahasa ilmu kegempaan dikenal dengan istilah focal mechanism gempa tanggal 11 April 2012 adalah strike slip atau dalam pengistilahan bahasa indonesia adalah sesar geser. Simbol strike slip seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 yaitu bola yang tengahnya ada warna merah dimana simbol tersebut menjelaskan tingkat kompresi dan rengangan yang terjadi dalam bidang sesar sesaat setelah gempa terjadi.
Mekanisme strike slip tidak memicu gelombang tsunami yang besar karena lempeng bergeser secara mendatar sehingga deformasi vertikal pada dasar laut relatif kecil. Hal ini menyebabkan gempa ini tidak mampu memicu gelombang besar.
SEISMOGENIC ZONE
oleh Furqon Dawam Raharjo Raharjo pada 27 Mei 2012
Oleh :
1. Bpk. Dr.Irwan Meilano Ph.D ( Pengajar dan Peneliti kelompok Keahlian Teknik Geodesi ITB )
2. Bpk. Dr. Daryono Sutopawiro M.Si ( BMKG Wil.III, Denpasar )
3. Bpk. Sugeng Pribadi M.Sc ( BMKG Pusat, Jakarta )
4. Gian Ginanjar ( BMKG Pusat, Jakarta )
5. Adit ( Faculty Seismology and Vulkanology at Hokkaido University, Japan )
6. Furqon Dawam Raharjo ( BMKG Padang, Sumatera Barat )
Alhamdulillah kami sudah melakukan diskusi tentang " Seismogenic Zone "...ini hasil diskusi kami...mudah2han bermanfaat buat kawan2 sekalian :)
SEISMOGENIC ZONE
Seismogenic Zone adalah suatu tempat terjadinya gempa-gempa bumi dangkal dan tempat terjadinya akumulasi stress dan strain. Biasanya pada seismogenic zone ini antar bidang kontak subductingnya masih terkunci dan dapat menghasilkan gempa - gempa bumi besar kemudian membentuk couple yang kuat antar 2 bidang plate-nya.
1. Penjelasan dari Bpk.Dr.Irwan Meilano, Ph.D
Daerah yang digambarkan dengan warna merah pada seismogenic zone, diberi nama Asperiti. Asperiti adalah daerah dimana Interaksi antara subducting dan overlaying plate - nya membentuk coupling atau rekatan tektonik.
1. Bpk. Dr.Irwan Meilano Ph.D ( Pengajar dan Peneliti kelompok Keahlian Teknik Geodesi ITB )
2. Bpk. Dr. Daryono Sutopawiro M.Si ( BMKG Wil.III, Denpasar )
3. Bpk. Sugeng Pribadi M.Sc ( BMKG Pusat, Jakarta )
4. Gian Ginanjar ( BMKG Pusat, Jakarta )
5. Adit ( Faculty Seismology and Vulkanology at Hokkaido University, Japan )
6. Furqon Dawam Raharjo ( BMKG Padang, Sumatera Barat )
Alhamdulillah kami sudah melakukan diskusi tentang " Seismogenic Zone "...ini hasil diskusi kami...mudah2han bermanfaat buat kawan2 sekalian :)
SEISMOGENIC ZONE
Seismogenic Zone adalah suatu tempat terjadinya gempa-gempa bumi dangkal dan tempat terjadinya akumulasi stress dan strain. Biasanya pada seismogenic zone ini antar bidang kontak subductingnya masih terkunci dan dapat menghasilkan gempa - gempa bumi besar kemudian membentuk couple yang kuat antar 2 bidang plate-nya.
![]() |
Gambar 1. Sketsa Daerah " Seismogenic Zone " ( Created Picture by Furqon ) |
![]() |
Gambar 2. Daerah " Seismogenic Zone " pada Oceanic Plate ( Bilek and Lay, 2000 ) |
1. Penjelasan dari Bpk.Dr.Irwan Meilano, Ph.D
Daerah yang digambarkan dengan warna merah pada seismogenic zone, diberi nama Asperiti. Asperiti adalah daerah dimana Interaksi antara subducting dan overlaying plate - nya membentuk coupling atau rekatan tektonik.
Kala Gerhana (Diduga) Memicu Gempa, Membedah Gempa Sukabumi 4 Juni 2012 (Mw 5,9)
oleh Ma'rufin Sudibyo pada 5 Juni 2012
Sebuah
gempa tektonik kuat mengguncang lepas pantai selatan Jawa Barat pada
Senin 4 Juni 2012 pukul 18:18 WIB, tepat tatkala langit Indonesia sedang
berhias peristiwa Gerhana Bulan Sebagian (GBS). USGS National
Earthquake Information Center mencatat pusat gempa berjarak 77 km di
sebelah selatan-barat daya kota Sukabumi atau 35 km di selatan kota
kecamatan Cibungur. Sehingga gempa ini diberi nama Gempa Sukabumi
ataupun Gempa Cibungur. Koordinat episentrum adalah 7,671 LS 106,418 BT
pada kedalaman sumber 67 km di bawah permukaan laut, yang tergolong
gempa berkedalaman menengah.
Data sedikit berbeda disajikan Pusat Gempa Nasional BMKG, dimana koordinat episentrumnya 7,99 LS 106,19 BT pada kedalaman 24 km. Sedikit perbedaan mengemuka pula pada magnitudo gempa. Menurut UGSG, gempa ini memiliki kekuatan 5,9 skala Magnitudo berdasarkan moment magnitude-nya. Sementara menurut BMKG, gempa ini berskala 6,1 skala Richter berdasarkan body-wave magnitude-nya. Dalam ilmu kegempaan, selisih posisi episentrum dan magnitudo tersebut masih wajar dan hanyalah variasi statistik, apalagi data-data USGS kebanyakan diambil dari jaringan stasiun-stasiun pemantau gempa yang jaraknya lebih jauh dari lokasi gempa dibanding stasiun-stasiun BMKG.
Data sedikit berbeda disajikan Pusat Gempa Nasional BMKG, dimana koordinat episentrumnya 7,99 LS 106,19 BT pada kedalaman 24 km. Sedikit perbedaan mengemuka pula pada magnitudo gempa. Menurut UGSG, gempa ini memiliki kekuatan 5,9 skala Magnitudo berdasarkan moment magnitude-nya. Sementara menurut BMKG, gempa ini berskala 6,1 skala Richter berdasarkan body-wave magnitude-nya. Dalam ilmu kegempaan, selisih posisi episentrum dan magnitudo tersebut masih wajar dan hanyalah variasi statistik, apalagi data-data USGS kebanyakan diambil dari jaringan stasiun-stasiun pemantau gempa yang jaraknya lebih jauh dari lokasi gempa dibanding stasiun-stasiun BMKG.
Langganan:
Postingan (Atom)