Selasa, 04 September 2012

OBSERVATORIUM MAGNET BUMI INDONESIA UNTUK PEMANTAUAN DAN ANTISIPASI TSUNAMI MATAHARI 2013

Oleh : Dimas Salomo

PENDAHULUAN
Kupang Magnetic Observatory
Tsunami matahari merupakan istilah yang mengarah pada perkiraan akan terjadinya badai matahari pada pertengahan 2013 mendatang. Menurut hasil pengamatan sejak tahun 2000, jumlah bintik matahari cenderung menurun hingga mencapai tingkat terendah pada tahun 2009. Saat ini, matahari sedang berada pada awal siklus ke-24. Menurut perhitungan, puncak siklus ini terjadi pada sekitar pertengahan tahun 2013. Bintik matahari diperkirakan akan mencapai jumlah tertinggi. Pada saat itu akan terjadi flare yang sangat besar yang mempengaruhi medan magnet bumi.
Kejadian ini akan menyebabkan gangguan pada sistem komunikasi HF, navigasi, operasional satelit, dan jaringan listrik. Saat ini, perlu dilakukan kajian mengenai dampak badai geomagnet tersebut agar meminimalkan dampak yang ditimbulkannya di Indonesia. Observatorium magnet bumi milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun stasiun magnet milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) harus dioptimalkan fungsinya agar bisa memberikan peringatan dini bilamana badai geomagnet diperkirakan akan terjadi.

Pemanasan Global : Dampak Kenaikan Permukaan Laut Pada Lingkungan Pantai Indonesia

Oleh : Dr. Asep Karsidi, MSc, Kepala Badan Informasi Geospasial


Dampak pemanasan global sudah sangat serius dan kian nyata berpengaruh dalam hidup keseharian kita. Meningkatnya suhu bumi menyebabkan lapisan es di Antartika dan Greenland semakin menipis dan menyebabkan kenaikan permukaan laut. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulaunya perlu meningkatkan kewaspadaan nya, terutama dalam menghadapi dampak kenaikan permukaan laut yang mengancam wilayah pantai dan pesisir Indonesia beserta infrastrukturnya, bahkan bukan tidak mungkin Indonesia menghadapi ancaman tenggelamnya pulau-pulau kecil terluar.
Dalam upaya mengantisipasi dampak kenaikan permukaan laut di lingkungan pantai negara kita, Bakosurtanal menyelenggarakan workshop sehari yang dibuka oleh Menristek. Workshop ini menghadirkan pembicara utama Kepala Bakosurtanal, Kepala BMKG, Kepala Balitbang Kementerian PU, Menko Kesra yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Deputi Bidang Pemetaan Dasar dan Deputi Bidang Sumber Daya Alam Bakosurtanal dan para pakar untuk menyampaikan pemaparan program dan pemikiran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaganya serta kepakaran dari masing-masing pembicara.

GEMPA : Mengungkap "Pelajaran Baru" di Sumatera

OLEH AHMAD ARIF dan BRIGITTA ISWORO LAKSMI
Sumatera selalu memberi kejutan. Setelah rentetan gempa besar yang diawali pada 26 Desember 2004 di Aceh, mata semua peneliti terpaku pada pergerakan di zona penunjaman. Gempa Rabu (11/4) lalu telah membuka pemahaman baru tentang perilaku sistem gempa di Sumatera yang rumit.
Ketika para ahli berkali- kali mengingatkan ancaman gempa di segmen subduksi (megathrust) Siberut, ternyata gempa muncul di lokasi yang tak terduga. Gempa itu muncul di lempeng (samudra) Indo-Australia, di luar zona subduksi.
”Di Sumatera gempa di luar subduksi amat jarang terjadi. Terakhir terjadi di lokasi itu tahun 2001,” kata Danny Hilman, ahli gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Selasa, 14 Agustus 2012

Kajian Terhadap Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia

Oleh :
Eko Yulianto Peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Hasil kajian cepat terhadap kinerja sistem peringatan dini tsunami pada gempa Aceh, 11 April 2012, menunjukkan sistem ini ternyata amat lemah.
Kajian dilakukan oleh tim gabungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Nasional Penanggulangan Bencana; serta Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana Universitas Syiah Kuala.
Kegagalan sistem dalam mengeluarkan peringatan dini bukan hanya karena listrik mati, melainkan juga karena sistem pendukung yang tak bekerja. Ini masih ditambah dengan pemahaman masyarakat yang lemah terhadap sistem peringatan dini sehingga memicu respons tak semestinya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Mekanisme Gempa Besar Simeuleu

Grafik menunjukkan sesar (berwarna abu-abu) yang tegak lurus dan arah rupture (panah berwarna)pada gempa Simeuleu April lalu. Bintang berwarna kuning menunjukkan tempat dimana rupture bermula.
CALIFORNIA, KOMPAS.com - Gempa bermagnitud 8,6 yang terjadi di Simeuleu pada bulan April 2011 lalu tercatat sebagai gempa akibat sesar geser terbesar sepanjang sejarah.
Gempa yang berpusat di dalam lempeng tersebut langka sebab memiliki magnitud besar tetapi mengakibatkan tsunami kecil.

Kamis, 05 Juli 2012

Alat Deteksi Gempa Sederhana dari UNY

JAKARTA - Saat ini, telah banyak alat deteksi gempa mulai dari yang sederhana hingga sangat canggih. Namun, tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berupaya menciptakan pendeteksi gempa sederhana yang mampu dibuat secara mandiri oleh masyarakat.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta (PKM-KC) UNY ini beranggotakan Asep Abdul Syukur (Pendidikan Fisika), serta Rahmat Hidayat dan Muh Nana Aviciena (Pendidikan Teknik Elektronika). Tiga sekawan ini berhasil membuat Early Earthquake Warning System sebagai alat peringatan gempa dini sederhana berbasis mikrokontroler atmega8 dengan output suara (sirine).

Selasa, 26 Juni 2012

Mikrosatelit Ampuh Prediksi Gempa 4 Hari Sebelum Terjadi

JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya bencana geologis seperti gempa, tsunami, dan gunung meletus memang tak bisa diperkirakan dengan pasti. Namun, ilmuwan terus berupaya agar bencana tersebut bisa diprediksi seakurat mungkin guna mencegah jatuhnya korban.

Kamis, 07 Juni 2012

"TSUNAMI EARTHQUAKE" DI INDONESIA

oleh Gian Ginanjar

Apa itu "Tsunami  Earthquake"?
  Pada dasarnya kita sudah tahu apa itu earthquake atau  gempabumi, dan kita juga sudah paham apa itu tsunami  yang umumnya disebakan oleh gempabumi dengan  magnitude yang besar dan pada kedalam yang dangkal di laut.
  Lalu apakah semua gempa yang mengakibatkan tsunami bisa disebut  tsunami earthquake? Apakah gempa aceh 2004 merupakan "tsunami earthquake"? Atau  gempa Bengkulu September 2007 yang juga menimbulkan tsunami merupakan "tsunami  earthquake"? Ternyata kedua gempa tersebut bukanlah termasuk "tsunami  earthquake".  Benar kedua gempa tersebut  mengakibatkan tsunami, disebabkan oleh magnitude gempa kedua event tersebut  memang besar. Untuk gempa Aceh dengan magnitude 9 dan gempa Bengkulu dengan  magnitude 8.4, sehingga wajar dengan magnitude yang besar menimbulkan tsunami.
 

Jawaban atas pertanyaan (FAQ) seputar Gempa Aceh 2012 (update 25 April 2012)

oleh Irwan Meilano pada 24 April 2012

Jawaban atas pertanyaan (FAQ) seputar Gempa Aceh 2012
updated: 25 April 2012

Oleh : Irwan Meilano dan Zulfakriza

Gambar lokasi gempa Aceh 2012
1. Dimanakah Lokasi dari gempa Aceh 2012?
Berdasarkan data yang diberikan oleh USGS yang kami plot pada gambar diatas menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi dengan Magnitude 8.5 (MBKG) pada 11 April 2012  tidak terjadi di bidang kontak antara lempeng indo-australia dan lempeng eurasia. Akan tetapi terjadi pada lempeng samudera indo-australia. Pada lokasi yang sama juga pernah terjadi gempa tanggal 10 Januari 2012 dengan kekuatannya 7.4 Mw, jaraknya sekitar 30 Km dari gempa yang terjadi pada 11 April 2012.

2. Mengapa magnitude yang besarnya lebih dari 8 (Mw) tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi?
Menjadi menarik untuk dicermati, kenapa tidak memicu gelombang tsunami yang tinggi padahal kekuatan gempanya lebih dari 8Mw. Gempa yang terjadi pada 11 April 2012 secara kekuatan dan kedalamnya dipastikan dapat memicu gelobang tsunami, akan tetapi secara mekanisme kegempaan tidak dapat memicu gelombang tsunami yang tinggi. Secara mekanisme fokus atau dalam bahasa ilmu kegempaan dikenal dengan istilah focal mechanism gempa tanggal 11 April 2012 adalah strike slip atau dalam pengistilahan bahasa indonesia adalah sesar geser. Simbol strike slip seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 yaitu bola yang tengahnya ada warna merah dimana simbol tersebut menjelaskan tingkat kompresi dan rengangan yang terjadi dalam bidang sesar sesaat setelah gempa terjadi.
Mekanisme strike slip tidak memicu gelombang tsunami yang besar karena lempeng bergeser secara mendatar sehingga deformasi vertikal pada dasar laut relatif kecil. Hal ini menyebabkan gempa ini tidak mampu memicu gelombang besar.

SEISMOGENIC ZONE

oleh Furqon Dawam Raharjo Raharjo pada 27 Mei 2012

Oleh :

1. Bpk. Dr.Irwan Meilano Ph.D ( Pengajar dan Peneliti kelompok Keahlian Teknik Geodesi ITB )
2. Bpk. Dr. Daryono Sutopawiro M.Si ( BMKG Wil.III, Denpasar )
3. Bpk. Sugeng Pribadi M.Sc ( BMKG Pusat, Jakarta )
4. Gian Ginanjar ( BMKG Pusat, Jakarta )
5. Adit ( Faculty Seismology and Vulkanology at Hokkaido University, Japan )
6. Furqon Dawam Raharjo ( BMKG Padang, Sumatera Barat )

Alhamdulillah kami sudah melakukan diskusi tentang " Seismogenic Zone "...ini hasil diskusi kami...mudah2han bermanfaat buat kawan2 sekalian :)

SEISMOGENIC ZONE

Seismogenic Zone adalah suatu tempat terjadinya gempa-gempa bumi dangkal dan tempat terjadinya akumulasi stress dan strain. Biasanya pada seismogenic zone ini antar bidang kontak subductingnya masih terkunci dan dapat menghasilkan gempa - gempa bumi besar kemudian membentuk couple yang kuat antar 2 bidang plate-nya.

Gambar 1. Sketsa Daerah " Seismogenic Zone " ( Created Picture by Furqon )






Gambar 2. Daerah " Seismogenic Zone " pada Oceanic Plate ( Bilek and Lay, 2000 )



1. Penjelasan dari Bpk.Dr.Irwan Meilano, Ph.D

Daerah yang digambarkan dengan warna merah pada seismogenic zone, diberi nama Asperiti. Asperiti adalah daerah dimana Interaksi antara subducting dan overlaying plate - nya membentuk coupling atau rekatan tektonik.

Kala Gerhana (Diduga) Memicu Gempa, Membedah Gempa Sukabumi 4 Juni 2012 (Mw 5,9)

oleh Ma'rufin Sudibyo pada 5 Juni 2012

Sebuah gempa tektonik kuat mengguncang lepas pantai selatan Jawa Barat pada Senin 4 Juni 2012 pukul 18:18 WIB, tepat tatkala langit Indonesia sedang berhias peristiwa Gerhana Bulan Sebagian (GBS). USGS National Earthquake Information Center mencatat pusat gempa berjarak 77 km di sebelah selatan-barat daya kota Sukabumi atau 35 km di selatan kota kecamatan Cibungur. Sehingga gempa ini diberi nama Gempa Sukabumi ataupun Gempa Cibungur. Koordinat episentrum adalah 7,671 LS 106,418 BT pada kedalaman sumber 67 km di bawah permukaan laut, yang tergolong gempa berkedalaman menengah.

Data sedikit berbeda disajikan Pusat Gempa Nasional BMKG, dimana koordinat episentrumnya 7,99 LS 106,19 BT pada kedalaman 24 km. Sedikit perbedaan mengemuka pula pada magnitudo gempa. Menurut UGSG, gempa ini memiliki kekuatan 5,9 skala Magnitudo berdasarkan moment magnitude-nya. Sementara menurut BMKG, gempa ini berskala 6,1 skala Richter berdasarkan body-wave magnitude-nya. Dalam ilmu kegempaan, selisih posisi episentrum dan magnitudo tersebut masih wajar dan hanyalah variasi statistik, apalagi data-data USGS kebanyakan diambil dari jaringan stasiun-stasiun pemantau gempa yang jaraknya lebih jauh dari lokasi gempa dibanding stasiun-stasiun BMKG.

Senin, 28 Mei 2012

2022 TSUNAMI : Filmnya BMKG :D

film 2022 TSUNAMI, menceritakan "BMKG" nya Thailand. menariknya film ini karena menampilkan video-video saat tsunami menerjang wilayah ini 26 Desember 2004 silam. film ini menggambarkan bagaimana pusat peringatan gempabumi dan tsunami (warning centre) dalam memberikan peringatan dini untuk evakuasi dan bagaimana jadi nya saat evakuasi dilaksanakan tetapi tsunami tidak terjadi ?? pentingnya peringatan dini ini ditunjukkan dengan turun tangan langsung dari orang nomor satu di negara itu.
gambaran ttg peringatan dini gempabumi & tsunami bisa mengacaukan banyak aspek, pariwisata, industri, yang sangat berdampak pada sektor ekonomi. dan yang paling penting yaitu tekanan politik yang dirasakan pemimpin negaranya.
banyak hal yang bisa ditangkap dari film ini, adanya kapal penelitian yang khusus ditempatkan "stand by" memonitor laut dalam, adanya stasiun bawah laut yang berfungsi mengirim signal deteksi dini tsunami (mungkin dilengkapi alat sea bottom preassure gauge dan dart buoy nya serta peralatan lain yang lebih canggih)..
saya berpikir, apa mungkin bisa diterapkan di Indonesia, membangun sebuah Indonesia Research Centre for Geoscience di pesisir barat Pulau Sumatera sebagai pusat monitoring aktifitas tektonik, gempabumi bawah laut dan pusat penelitian dan antisipasi tsunami?? atau di film ini pun thailand juga belum memilikinya ? hanya fiksi ilmiah ?
salah satu kelemahan film ini, menurut saya, terlalu menekankan aspek kesalahan manusia dalam terjadinya bencana alam. alam balas dendam kah ? semua memang sudah terjadi secara alami, lempeng2 tektonik bergerak karena adanya energi dr arus konveksi inti bumi...

Sabtu, 19 Mei 2012

GAMBAR DAN CARA KERJA RANGKAIAN SENSOR GETARAN

GAMBAR DAN CARA KERJA RANGKAIAN SENSOR GETARAN

SUMBER : tutorial-elektronika.blogspot.com


Kedatangan orang yang tidak diundang memang tidak disangka dan kemampuannya semakin canggih pula. Namun kehadiran tamu tak diundang ini tidak bisa tanpa menyebabkan getaran paling tidak cukup untuk digunakan sebagai trigger sensor getaran ini. Rangkaian sensor getaran ini dibuat sangat sederhana dan dimungkinkan untuk digunakannya baterai sebagai sumber tenaga listriknya. Selain rancangannya yang sangat sederhana, rangkaian ini juga sangat kecil menggunakan arus listrik. Sensor untuk rancangan rangkaian ini diambil dari komponen yang mudah didapatkan. Sensornya hanya berupa sebuah speaker dengan diameter 2 inch. Prinsip kerjanya sangat sederhana yaitu
membalik proses kerja daari proses kerja speaker biasa.

Sensor Getar Sederhana

Sensor Getar Sederhana

[Makalah ini disusun oleh: Yudistira Virgus, Yulius S. Gunawan, Widianta Gomulya, dan Satrio Gani (Anggota Generasi "Engkong" 102FM)]
Sumber : http://102fm-itb.org/2008/05/04/sensor-getar-berbasis-interferensi-cahaya/

Benda selalu bergerak dengan amplitudo dan frekuensi yang berubah-ubah tergantung dari sumbernya. Dari kenyataan ini, timbul kenginan untuk membuat suatu alat yang dapat mendeteksi getaran/gerakan ini. Namun biasanya, getaran ini sangat kecil amplitudonya sehingga tidak terdeteksi oleh manusia. Oleh karena itu, harus digunakan alat yang memiliki sensitivitas tinggi. Terinsipirasi dari percobaan interferometer yang memiliki sensitivitas tinggi, dibuatlah suatu sensor getaran yang memanfaatkan sifat interferensi gelombang elektromagnetik (cahaya) yang digunakan dalam percobaan tersebut. Komponen penting penyusun sensor tersebut adalah sumber laser, photransistor dan catu daya.

INOVASI SEISMOMETER SEDERHANA

INOVASI SEISMOMETER SEDERHANA

(Prototype WaspadaMeter)

Baca ttg waspadameter :  http://dimas-salomo.blogspot.com/2012/05/gara-gara-kena-gempa-yudhi-hernawan.html

Sumber : Buletin Iptek Akademi Meteorologi dan Geofisika ( I-Buletin AMG)

Sebelum terjadinya Lindu / Linuh (baca : gempa) Simeuleu 7,6 SR kemudian diperbarui menjadi 7,0 SR, web http://bmkg.go.id sempat error sehingga informasi gempa dan peringatan Tsunami hanya bisa diperoleh lewat VSAT dan SMS. Menurut Bapak I Putu Pudja, Kepala Pusat Jaringan Komunikasi BMKG mengatakan “Errornya web BMKG tersebut karena semua fiber optic yang menuju Kemayoran (BMKG Pusat) dari cyber Kuningan down karena terendam air pada bawah tanah (akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota akhir-akhir ini) dan tertimpa pohon, sehingga kualitas jaringannya tidak optimal. Ditambah hit ke web BMKG terlalu tinggi saat event terjadi (overload)”(red).

Minggu, 06 Mei 2012

Gara-gara Kena Gempa, Yudhi Hernawan Ciptakan Alat Seismik Portabel

Yudhi dan Waspada Meter
Jakarta Selalu ada hikmah di setiap musibah. Seperti yang dialami Yudhi Hernawan Anggrianto (20) yang menjadi korban gempa Yogyakarta pada 2006 lalu. Bencana itu membuat Yudhi penasaran bagaimana bisa mengetahui adanya gempa. Yudhi pun membuat alat seismik portabel!

Yudhi menjadi korban gempa karena dia menetap di Klaten, tak jauh dari pusat gempa. Pada tahun 2010 dia menjadi relawan Merapi.

"Nah sesudah Mbah Maridjan kena awan panas, dari situ teman-teman memantau perkembangan dari HT (handy talkie). Dari situ saya penasaran, bagaimana caranya membuat deteksi getaran, kok bisa secanggih itu menangkap getaran dari jauh," jelas Yudhi ketika berbincang dengan detikcom, Minggu (6/5/2012).

Saat itulah Yudhi memiliki ide membuat alat pendeteksi getaran gempa. Apalagi, minat untuk mempelajari getaran gempa itu mempertemukannya dengan teman-teman berminat sama dalam Komunitas Pemerhati Seismik Indonesia (KPSI). Atas bimbingan dari teman-temannya dalam KPSI pula, Yudhi dibantu mewujudkan ide untuk membuat alat ini.

Cara kerja alatnya, Yudhi menjelaskan, memanfaatkan gaya gerak listrik (GGL) seperti bila bermain

Senin, 30 April 2012

Generasi Kedua Sistem Pemantau

Kompas.Com, Sabtu, 14 April 2012

Sistem peringatan dini tsunami Indonesia yang diluncurkan tahun 2008 kini ditingkatkan kemampuannya dengan peranti lunak aplikasi decision support system. Sistem ini selain memberikan informasi gempa bumi berpotensi tsunami, juga ketinggian dan waktu tiba tsunami.
Sistem peringatan dini tsunami, biasa disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina TEWS), mulai dibangun tahun 2005, pascatsunami besar di Aceh dan Nias, 26 Desember 2004.
Pembangunan jejaring pemantau tsunami itu melibatkan beberapa negara, antara lain, Amerika Serikat, Jerman, dan China. Pemerintah Jerman melalui Pusat Antariksa Jerman (DLR) dan Pusat Riset Kebumian (GFZ) menjadi pendukung utama pemasangan jejaring.
Tahun 2010, Ina TEWS beroperasi penuh. Sistem itu terdiri dari 160 unit seismograf, 500 unit akselerograf, dan 140 unit radio and internet for the communication of hydro-meteorological and climate related information yang dikelola Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono.
Selain itu, dalam Ina TEWS juga ada 80 stasiun pasang surut dan 50 stasiun global positioning system (GPS) yang dikelola Bakosurtanal (kini Badan Informasi Geospasial/BIG). Ada pula 23 pelampung pemantau tsunami di beberapa lokasi rawan tsunami yang dioperasikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) masuk ke jaringan ini.
Dengan jejaring alat pemantau itu, hasil pantauan gempa yang berpotensi tsunami dapat disampaikan dalam lima menit sejak guncangan utama terekam seismograf. Namun, informasi yang disampaikan hanya sebatas

Kamis, 12 April 2012

CATATAN TERKAIT GEMPA 11 APRIL 2012 - Dimas Salomo


   1.       Tsunami early warning system telah berfungsi dengan baik.
Sesaat terjadi gempa, BMKG sudah harus mengeluarkan early warning kurang dari 5 menit. Dalam waktu yang sangat singkat ini, BMKG harus mengeluarkan informasi gempa dan peringatan dini tsunami berdasarkan hasil monitoring stasiun seismik yang ada di Indonesia yang langsung dikirim ke BMKG Pusat di Jakarta dengan jaringan satelit. Dengan sistem dan jaringan yang ada pada BMKG, parameter-parameter hasil perhitungan ilmiah BMKG dengan cepat dilaporkan gempa dengan magnitude 8.9 SR tersebut berpotensi tsunami.  Warning ini dengan segera

Minggu, 08 April 2012

PROFIL JURUSAN DI AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG-BMKG)


PROFIL MASING-MASING JURUSAN
DI AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG) sebagai bagian dari pusat pendidikan dan pelatihan Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga pendidikan professional yang menghasilkan ahli-ahli profesional di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. Karena itu perkuliahan pada 4 jurusan di AMG memberikan pengenalan, pemahaman dan keahlian agar lulusan nya menjadi ahli professional yang dapat berguna dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungi (tupoksi) BMKG di Indonesia. Jadi, untuk memahami ilmu dan teknologi seperti apa yang diajarkan di AMG, kita harus memahami terlebih dahulu apa saja tugas-tugas dan pekerjaan BMKG di Indonesia.
Berikut penjelasan tentang jurusan-jurusan di AMG -BMKG

Selasa, 27 Maret 2012

"Powering Our Future With Weather, Climate, and Water"


"Powering Our Future With Weather, Climate, and Water"
Sebuah Tema untuk Hari Meteorologi Dunia Ke-62 – 23 Maret 2012
OLEH : DIMAS SALOMO

PENDAHULUAN
            Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M. Sc, Kepala BMKG,  dalam sambutannya menuturkan Memberdayakan Peranan Cuaca, Iklim, dan Air untuk Masa Depan yang lebih baik ,seluruh komunitas dunia diingatkan untuk lebih sadar terhadap kondisi perubahan cuaca, iklim, dan kelautan, hubungan timbal antara manusia dan lingkungan akan mendorong upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
                Indonesia sebagai anggota WMO mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan informasi iklim pada tingkat nasional, regional, dan global untuk mendukung kesejahteraan pada seluruh sektor iklim, terutama di Indonesia dan pada umumnya di komunitas internasional.
                World Meteorological Organization (WMO) menetapkan tanggal 23 Maret sebagai

Minggu, 26 Februari 2012

PENENTUAN PUSAT GEMPA

Metode-Metode Dalam Penentuan Pusat Gempa (Episenter)

Oleh : Dimas Salomo
Sumber : Buku Seismologi karangan Dr. Gunawan Ibrahim dan Drs. Subardjo, Dipl. Seis. (BMKG-2009)


Kerusakan Bangunan Akibat Gempa
Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam sebagai manifestasi perilaku bumi yang dinamis yang mengubah kenampakan permukaan bumi seperti sekarang ini. Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba oleh kulit bumi yang patah untuk kembali ke keadaan semula akibat adanya gaya tegangan dan regangan yang sedemikian besar sehingga melampaui kekuatan kulit bumi. Hal tersebut disebabkan oleh pergerakan lempeng, aktivitas vulkanik, runtuhan dalam kulit bumi, ledakan nuklir, atau yang lainnya. Energi yang terlepas tersebut disebarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik.
            Salah satu motivasi dalam studi gempa bumi adalah kerusakan oleh gempa-gempa besar yang banyak menimbulkan korban jiwa dan melumpuhkan perekonomian. Resiko gempa (risk) terhadap kehidupan manusia dapat dikurangi dengan usaha-usaha mempelajari tentang gempa. Ilmu yang mempelajari tentang gempa yaitu Seismologi. Pengertian Seismologi itu sendiri sebenarnya adalah studi tentang pembangkit, propagasi, dan perekaman gelombang elastik dalam bumi atau dalam benda angkasa lainnya. Pembangkit yang paling besar dan bersifat merusak adalah